Senin, 14 Februari 2011

Yogyakarta bagian I














Jumat itu ku kembali pergi ke kota daerah istimewa Yogyakarta. sesungguhnya perjalanan ini adalah perjalanan ulangan setelah kuliah kerja filsafat melakukan kunjungan yang sama pada akhir tahun 2010, namun sayang kunjungan kala itu hanya kunjungan pedidikan dengan agenda menggali ilmu pengetahuan.
Kunjungan kali ini adalah kunjungan hiburan yang berdasarkan keingintahuan bagaimana keadaan Yogyakarta pasca bencana yang terjadi di akhir tahun 2010 yang lalu. Perjalanan ini di mulai dengan keberangkatan kereta pada jam 20.00 Wib dari Bandung menuju Yogyakarta. Di Wates perjalanan kereta disudahi tepat jam 04.00 dini hari dengan berhentinya kereta di stasiun Wates, perbatasan kota.
Paginya mulailah kunjungan ke Yogyakarta dengan menyinggahi Malioboro, Taman Sari, dan tempat-tempat disekitar Keraton. Keesokan harinya kunjungan dilakukan dengan diawali pesta adat Yogyakarta dengan segala kebiasaan daerah disana, sayang saya tidak memahami proses pernikahan disana, namun ilmu yang dapat dipetik menikah di Yogyakarta penuh nasehat agar keluarga ASMARA dapat terujud. Siangnya pantai Gelagah, Wates Kulon Progo menjadi sasaran kunjungan selanjutnya.
Besoknya kunjungan dilanjutkan ke Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko yang berjarak 200 Km dari Yogyakarta atau 450 Km dari Wates. Pasca gempa ternyata candi ini perlu renovasi atau pemugaran sehingga ada bagian candi yang tidak boleh di kunjungi.
















di Kulon Progo ternyata ada peninggalan jembatan hasil karya presiden RI 1 Bapak Soekarno. Katanya jembatan ini dirancang langsung oleh beliau, artistik dan mirip dengan jembatan di NY USA. Selanjutnya adalah gambar di stasiun kereta sebagai lambang Yogyakarta daerah kerajaan dengan berbagai macam bentuk kereta sebagai alat transportasi raja. Mulai dari kegiatan rutin kerajaan hingga acara kematian lengkap dengan bentuk dan ukuran kereta terpajang disana.














Gambar diatas ini konon adalah tempat mandi permaisuri dan selir raja di keraton. Pemandangan ini diambil dari atas tempat raja melihat permaisuri dan selir mandi. Aneh juga ya ternyata aktifitas raja. Terlepas dari itu ternyata segala sesuatu pada zaman dahulu sudah dirancang dengan sangat teliti.


Sekilas pantai ini mirip dengan pantai Losari di Makasar, namun sebenarnya pantai ini terletak di Wates Kulon Progo. Pantai Gelagah namanya. Pantai yang indah dengan penataan pantai yang profesional menjadikan pantai ini enak dan nyaman dikunjungi.












Gambar disamping adalah proses mantenan yang dapat saya ikuti ketika berkunjung ke Yogyakarta. Prosesnya sangat unik dengan bagian-bagian yang selalu berisi nasehat hidup mengikuti para sepuh dan kehidupan sebelumnya. Pada intinya tetap untuk menciptakan kehidupan keluarga Asmara. Demikian sekelumit cerita perjalanan saya ke Yogyakarta bagian I, pada kesempatan lain akan dilanjutkan denga Yogyakarta bagian II. Wassalam...

Selasa, 08 Februari 2011

Pasar Seni ITB 2010





















Kegiatan ini adalah kegiatan pasar seni ITB 2010 bertempat disekitar area kampus ITB. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Rektor ITB Prof. Ahmadloka ini di kunjungi oleh ribuan masyarakat Bandung dan sekitarnya.

Kegiatan ini menyedot animo masyarakat